DaerahKesehatanSumut

34 Siswa di Toba Diduga Keracunan Makanan Program Makan Bergizi Gratis

×

34 Siswa di Toba Diduga Keracunan Makanan Program Makan Bergizi Gratis

Sebarkan artikel ini
Keterangan Foto: Petugas medis RS HKBP Balige memberikan perawatan kepada seorang siswi SMP Negeri 1 Laguboti yang diduga mengalami keracunan makanan usai mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (15/10/2025). Sebanyak 34 pelajar dirawat intensif di RS HKBP Balige dan RSUD Porsea. (Foto: Istimewa/NusantaraTop.co)

NusantaraTop.co – Toba | Sebanyak 34 siswa di Kabupaten Toba harus menjalani perawatan intensif di RS HKBP Balige dan RSUD Porsea, usai diduga mengalami keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disalurkan di Kecamatan Laguboti.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toba, dr. Freddi Seventry Sibarani, membenarkan kejadian tersebut dan menyebut pihaknya langsung turun menangani kasus yang membuat warga sekitar geger itu.

“Kami laporkan kejadian dugaan keracunan makanan akibat mengonsumsi makan bergizi gratis yang didistribusikan oleh dapur MBG di Laguboti. Siswa SMP Negeri 1 Laguboti yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Pasar Laguboti, mengalami gejala mual, muntah, pusing, mulas, nyeri ulu hati, dan sesak,” ujar dr. Freddi, Rabu (15/10/2025).

Ia menjelaskan, para pelajar yang mengalami gejala awal segera mendapat penanganan medis di Puskesmas Laguboti, sebelum sebagian dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

“Sampai saat ini sudah terdata 34 orang korban yang dirujuk ke RS HKBP Balige dan RSUD Porsea. Proses evakuasi menggunakan enam unit ambulans dari PSC, Puskesmas Laguboti, Puskesmas Soposurung, Pemuda Batak Bersatu, dan RSUD Porsea,” jelasnya.

Pihak Dinas Kesehatan juga telah berkoordinasi dengan Loka POM Toba untuk melakukan uji sampel makanan. Inspeksi lapangan dilakukan langsung ke Sekolah Penggerak Pemberi Gizi (SPPG) Pardomuan Nauli Laguboti, yang menjadi penyedia MBG.

“Sampel makanan sudah diambil oleh tenaga analis bersama tim Loka POM dari menu MBG, yaitu ikan jahir asam manis, tempe, sayur pokcoy, dan buah semangka. Berdasarkan laporan sementara, buah semangka diketahui agak berlendir,” terangnya.

Freddi menyebut penanganan masih berlangsung, karena laporan pasien terus bertambah. Tim kesehatan juga melakukan penjemputan terhadap siswa yang telah pulang ke rumah untuk memastikan seluruh korban mendapat penanganan.

“Kami terus memantau kondisi korban. Saat ini total tenaga kesehatan yang terlibat terdiri dari lima dokter, sepuluh perawat, tiga tenaga surveilans, satu analis laboratorium, satu apoteker, dan dua tenaga kefarmasian,” ungkapnya.

Hasil pemeriksaan sampel makanan oleh Loka POM akan diumumkan setelah uji laboratorium selesai.

“Untuk penyebab pasti keluhan para pelajar, hasil pemeriksaan makanan akan kami sampaikan kemudian,” pungkas dr. Freddi. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights