Medan, NusantaraTop.co – Geopark Kaldera Toba kembali berhasil mempertahankan status Green Card atau kartu hijau dalam keanggotaannya di UNESCO Global Geopark (UGGp). Status prestisius ini ditetapkan dalam Sidang Komite Eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network (GGN) yang digelar di Kutralküra, La Araucania, Chile, pada Sabtu (6/9/2025) waktu setempat.
General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark, Azizul Kholis, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi atas pencapaian tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan buah kerja keras bersama, terutama dorongan dari Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.
“Kami berharap capaian ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi dalam pengelolaan Kaldera Toba agar semakin bermanfaat bagi masyarakat lokal,” ujar Azizul.
Azizul juga mengapresiasi dukungan OPD Pemprov Sumut, pemerintah kabupaten/kota di kawasan Danau Toba, hingga pemerintah pusat yang bersama-sama menjalankan rekomendasi UNESCO.
Indonesia Pertahankan Tiga Geopark Dunia
Konferensi GGN yang berlangsung pada 5–12 September 2025 ini mempertemukan delegasi resmi dari berbagai negara. Selain Geopark Kaldera Toba, Indonesia juga mempertahankan status dua geopark lainnya: Ciletuh – Pelabuhan Ratu dan Rinjani.
Keputusan ini dibacakan oleh Setsuya Nakada, pimpinan sidang, dan disaksikan Zouros Nikolaos, Presiden Dewan Eksekutif Global Geoparks Network. Pada kesempatan tersebut, Azizul menyerahkan plakat kenang-kenangan serta ucapan terima kasih dari Gubernur Sumut Bobby Afif Nasution kepada pengurus GGN.
Status Green Card: Standar Tertinggi Pengelolaan Geopark
Sebelumnya, UNESCO memberikan sejumlah rekomendasi untuk Kaldera Toba, termasuk penguatan interpretasi warisan geologi, identifikasi warisan alam dan budaya, promosi warisan tak benda, peningkatan visibilitas, serta kemitraan dan pelatihan.
Green Card merupakan penilaian tertinggi bagi anggota UGGp, yang berlaku selama empat tahun dan menjadi indikator bahwa standar pengelolaan geopark telah terpenuhi. Setiap empat tahun, anggota UGGp akan kembali dievaluasi untuk memastikan kualitas pengelolaan tetap terjaga.
Dengan keberhasilan ini, Geopark Kaldera Toba semakin memperkokoh posisinya sebagai destinasi wisata geopark dunia sekaligus kebanggaan Indonesia.(red)
