MancanegaraTeknologi & Digital

Google Investasikan USD 15 Miliar Bangun Pusat Data AI di India, Terbesar di Luar AS

×

Google Investasikan USD 15 Miliar Bangun Pusat Data AI di India, Terbesar di Luar AS

Sebarkan artikel ini
Logo Google terlihat di gedung kantor perusahaan di Hyderabad, India, 29 Januari 2024. REUTERS/Francis Mascarenhas/File Foto.

Bengaluru, NusantaraTop.co – Raksasa teknologi Google mengumumkan rencana investasi senilai USD 15 miliar (sekitar Rp243 triliun) selama lima tahun untuk membangun pusat data kecerdasan buatan (AI) di negara bagian Andhra Pradesh, India Selatan. Langkah ini menjadi investasi terbesar Google di India, yang juga merupakan negara berpenduduk terbanyak di dunia.

Menurut pejabat perusahaan, proyek tersebut akan menjadi bagian dari upaya global Google dalam memperluas kapasitas infrastruktur Artificial Intelligence (AI), seiring melonjaknya kebutuhan pusat data berdaya besar yang mendukung layanan berbasis kecerdasan buatan.

“Ini akan menjadi pusat AI terbesar yang kami bangun di luar Amerika Serikat,” kata CEO Google Cloud Thomas Kurian dalam acara di New Delhi, Selasa (14/10).
“Investasi ini merupakan bagian dari jaringan global pusat AI yang mencakup 12 negara,” tambahnya.

Pusat data yang akan berlokasi di kota pelabuhan Visakhapatnam itu dirancang memiliki kapasitas awal 1 gigawatt, dan akan ditingkatkan menjadi beberapa gigawatt dalam beberapa tahun ke depan.

Sebelumnya, pejabat negara bagian Andhra Pradesh memperkirakan nilai investasi proyek itu hanya sekitar USD 10 miliar. Namun, dengan perluasan rencana ini, pemerintah setempat menyebut proyek tersebut berpotensi menciptakan hingga 188.000 lapangan kerja baru di kawasan tersebut.

Selain Google, sejumlah raksasa teknologi seperti Microsoft dan Amazon juga telah mengucurkan dana miliaran dolar untuk membangun pusat data di India — salah satu pasar digital terbesar di dunia dengan hampir 1 miliar pengguna internet.

Para miliarder India seperti Gautam Adani dan Mukesh Ambani turut mengumumkan rencana investasi di sektor infrastruktur pusat data, guna mendukung transformasi digital dan ekosistem AI nasional.

Peningkatan permintaan terhadap AI memerlukan daya komputasi sangat besar, sehingga mendorong kebutuhan terhadap pusat data khusus yang mampu menghubungkan ribuan chip secara paralel dalam kluster raksasa.

Google, melalui induk perusahaannya Alphabet Inc (GOOGL.O), menganggap India sebagai pasar strategis. Layanan YouTube milik Google menjadi yang paling banyak digunakan di negara tersebut, sementara Android menguasai pangsa pasar smartphone secara dominan.

Meski begitu, perusahaan asal AS itu juga menghadapi sejumlah tantangan hukum dan antimonopoli di India, termasuk gugatan dari pasangan selebritas Bollywood terkait kebijakan AI di platform YouTube.

Editor: Pahotan M Hutagalung
Sumber: Reuters

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights