LONDON | NusantaraTop.co – Mantan vokalis band rock asal Inggris, Lostprophets, Ian Watkins, ditemukan tewas di dalam penjara sehari setelah mengirim surat cinta terakhir kepada tunangan rahasianya. Watkins, 48 tahun, sebelumnya divonis 35 tahun penjara pada 2013 atas berbagai tindak kejahatan seksual terhadap anak, termasuk upaya memperkosa bayi.
Dalam surat yang dikirim sehari sebelum kematiannya, Watkins menulis kepada kekasihnya, seorang penggemar bernama Ellie (30), “Mereka tak akan bisa memisahkan kita selamanya. Dari Duke-mu, IW.” Surat tersebut tiba di rumah Ellie tepat pada hari Watkins dibunuh di dalam selnya.
Ellie, yang disebut memiliki hubungan emosional kompleks dengan Watkins selama bertahun-tahun, mengaku terpukul setelah mengetahui kabar kematiannya. “Saya sangat senang menerima surat itu. Tapi sehari kemudian dia sudah meninggal. Saya tak bisa bernapas dan hanya bisa menangis,” katanya kepada The Sun.

Hubungan Manipulatif di Balik Jeruji
Diketahui, hubungan keduanya bermula dari kekaguman Ellie terhadap band Lostprophets sejak usia 10 tahun. Ia pertama kali bertemu Watkins di belakang panggung konser pada 2010 saat masih berusia 15 tahun. Setelah Watkins dipenjara, Ellie tetap berkomunikasi dengannya melalui surat dan telepon.
Ellie mengaku Watkins sangat mengontrol hidupnya. “Jika saya tak membalas surat selama dua hari, dia marah. Dia bilang hanya mau berhubungan dengan orang bertubuh kurus. Saya sampai menurunkan berat badan drastis karena tekanan itu,” ujarnya.
Watkins bahkan sempat melamar Ellie di hadapan narapidana lain saat kunjungan penjara, setelah memintanya membeli cincin pertunangan. Hubungan mereka sempat terhenti pada 2018 ketika Watkins tertangkap menggunakan ponsel di penjara, namun kemudian kembali berlanjut.
Sadar Akan Ancaman Kematian
Dalam beberapa surat terakhir, Watkins juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keselamatan dirinya di balik jeruji. Ia menulis bahwa ia sering merasa waswas setiap akhir pekan karena penjara dalam keadaan “unlocked” (bebas bergerak).
Watkins sebelumnya pernah menjadi korban upaya pembunuhan pada 2023 ketika tiga napi lain menyanderanya selama enam jam dan menikam lehernya delapan kali. “Senjata itu menembus sampai tulang belakang. Tapi saya masih hidup,” tulisnya dengan nada menyombongkan diri.

Kasus yang Menggemparkan Inggris
Kasus Watkins pada 2013 mengguncang publik Inggris. Dalam sidang di Pengadilan Cardiff, hakim menyebut tindakannya sebagai kejahatan yang “menembus kedalaman kebejatan moral baru”.
Watkins terbukti melakukan kekerasan seksual terhadap bayi, merekam tindakannya, serta berencana memperkosa bayi lain bersama dua penggemarnya yang juga merupakan ibu dari korban. Dua perempuan tersebut masing-masing divonis 14 dan 17 tahun penjara.
Hakim menilai Watkins memiliki “pengaruh yang merusak” dan “sama sekali tidak menunjukkan penyesalan”.

Dibunuh di Dalam Sel
Watkins tewas pada Sabtu, 11 Oktober 2025, di salah satu penjara dengan tingkat keamanan tinggi di Inggris. Dua narapidana, Rashid Gedel (25) dan Samuel Dodsworth (43), telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan.
Keduanya telah ditahan dan dijadwalkan menjalani sidang lanjutan pada 12 November 2025. (red)
📰 Editor: Redaksi NusantaraTop.co